About Me
Cuma orang biasa yang mencoba meluangkan waktu buat menulis...hal-hal yang belum tentu penting dan belum tentu bermutu tentunya.
layout : okke |
Rutinitas Cinta (venus version)
before himKami, para venus melakukan hal serupa saat jatuh (bangun) karena cinta. Setiap malam berusaha membayangkan dan membangun khayalan2 indah tentangnya, berharap akan terbawa dalam tidur. Saat terbangun berusaha mengingat2 mimpi td mlm sambil berharap ada malaikat yang mencatat dan mengabulkan impian kelak atau malah memendam kekecewaan bagaimana mungkin dengan khusyuk membayangkan si jantung hati tapi tak satupun khayalan terbawa, malahan si saiko yang dr minggu lalu kirim2 puisi cinta kampungan yang jelas2 terpampang di layar besar alam bawah sadar. Hal pertama yang terlintas sesaat setelah mandi: “Pakai baju apa ya hari ini?, ummhh.. minggu lalu udah dipake, nanti dia ngira baju gw cm ini aja lagi.”, “Cocok ga ya klo pake rok?, tapi kemaren gw dikatain kalo betisnya kliatan kaya talas bogor”, “Kalo pake jeans ini paha udah kaya nangka, mana low rise lagi, kliatan bitchy…”. Jika sebelumnya terbiasa tanpa assesories penunjang, mungkin sekarang sudah melirik asesoris di majalah2 edisi musim semi atau melengkapi penampilan dengan tasbih yang penting mirip ama budha beads yang tersohor, pokonya apapun yang kira2 akan disukai olehnya walaupun kita sendiri ga PD dgn penampilan baru ini. Yang penting dgn penampilan ini cuma ada kita di mata dia (karna saking noraknya kali ya??). Pada masa awal pe-de-ka-te, kami merindukan setiap bentuk perhatiannya, bahkan hanya sekedar missed call dengan namanya yang tercetak jelas dilayar lcd ponsel bikin jantung berdetak naik turun sambil membatin “Wahh..dia kangen gw….!!!” (ato kebetulan aja dapet gebetan yang demen miskol alias ga modal???) Guilty pleasurenya adalah dalam sehari minimal 10 kali melihat2 received dan missed call dari dia dan mulai menghitung2 peluang kesempatan itu terjadi lagi seperti besarnya peluang untuk mendapat mata dadu 6 saat bermain ular tangga. Sms2 yang berisi perhatian jangan lupa makan, istirahat yang cukup jangan kecapekan dan mengingatkan berdoa tersimpan rapi di dlm folder hp (dilengkapi password), dibaca saat bangun tidur, nunggu bis, lagi bengong, mo makan siang, mau tidur, lagi kangen, pokonya ngalah2in kewajiban yang lain. Malah kadang2 berhalusinasi klo denger suara sms, padahal ga ada sms yang masuk (gokil kan?). After him Kami mendambakan hal-hal yang awalnya menyenangkan hanya utk diawal hubungan, bukan utk seterusnya karena setiap fase pasti punya ekspektasi berbeda2 demi tujuan terciptanya kualitas hubungan yang baik. Bukan karena ‘tata young’ (tak tayang red) tapi kami menginginkan hubungan yang lebih ‘dewasa’ (mohon jangan salah persepsi ya Pak) dan berlandaskan ‘kedekatan’ emosional. (Apa artinya tiap hari nelfon sampe 10 kali, sms 27 kali, tapi smsnya sambil kelonan ama cewe laen??) Adakalanya bentuk perhatian tidak mencapai tujuannya, saat kita sakit atau kelelahan yang dibutuhkan hanya pengertian untuk dia pulang dan membiarkan kita berisitirahat, bukan dengan menemani atas nama cinta plus khawatir dan ujung2nya kami tidak bisa beristirahat (apa enaknya lagi tidur diliatin?) atau malah dia bercerita ini itu dan berakhir dengan migren di kepala. Saat hubungan mulai settle, bentuk perhatian yang melimpah ruah justru menjadi beban, ya...beban utk membalas disaat keadaan tidak memungkinkan.walau tidak pernah tertulis perjanjian setiap ada sms hrs dibalas tapi sms2 darinya yang terus membanjiri mau tidak mau mebuat kita terpkasa menekan tombol2 hanya utk berucap “aku lg aga ribet (diusahakan utk tidak menyinggung), sbntr lagi br mkn. Miss u..” Embel2 love u ato miss u hanya utk meyakinkan bahwa mereka tetap ‘berarti’ dan sedikit mengurangi rasa kecewanya krn dr 10 sms yang dikirim hanya satu yang dijawab. Note: indikasi balasan terganggu adalah isi pesan yang pendek (bagi yang memiliki hp dgn fasilitas handwriting mungkin pasangannya akan menerima balasan dengan tulisan steno) dan tlsn yang disingkat2 seperti isi telegram di masa silam. “Kenapa???? Harusnya seneng dong, itu kan dari orang yang disayang”, tapi kebutuhan terhadap hal2 itu udah mulai berkurang kadarnya. Hal-hal yang awalnya indah, lama2 malah terlihat ketidakindahannya. “Siapa yang salah?” bingung kan jawabnya? “Apa gw udah mulai bosen? Ato ternyata itu sebenernya wajar, cuma gw aja yang gerah ‘ditempelin’ terus?” conclusion Positifnya, kita terasah dan terbiasa utk menganalisa hal2 sekecil2nya, absurd sekalipun. Dalam sekejap dan tanpa short course di Prasetya Mulya ataupun mengikuti seminar sehari, dua, atau lima hari tentang ‘Strategi dan Analisa Pasar’, ‘Manajemen Waktu’, ‘Identification of Target Market’, blah..blah..blah… kita sudah punya ‘basic dasar’ menjadi inventor, decision maker, analyst, bahkan paranormal (hmm..). Kita juga lebih menghargai diri sendiri yang selama ini tanpa pernah disadari terlupakan dengan sakseusnya. Tubuh ini tdk hanya perlu makan, istirahat, dan mandi dengan sabun antiseptic tapi dengan berpakaian yang tdk hanya bersih tapi juga rapi, rajin nge-gym (buat yang merasa perlu), facial, creambath, luluran, maskeran, diet, de el el.. anggap saja itu sebagai bentuk rasa syukur kita kepada pencipta. Worst come to worst..kalau upaya selama ini untuk mendapatkannya gagal, banyak keuntungan yang bisa didapet, contohnya nih : Yang doyan nge-gym bisa aja ditawarin jadi personal trainer dan akhirnya menemukan jodoh yang tak lain adalah muridnya sendiri (wah..to good to be true?), yang suka ke salon ketemu jodohnya yang ternyata anak tunggal tante x yang sering bawa dagangan baju2 perancang ternama ke salon langganan. Atau malah ga sngaja ketemu gebetan baru, berawal dari ga sengaja nubruk trolleynya waktu beli produk diet dan susut perut di supermarket deket rumah. Kebiasaan beranalisa tentang sikap si gebetan juga berpengaruh pada kepekaan kita terhadap lingkungan, keberanian menciptakan dan merubah hal yang sudah ada menjadi hal baru dan lebih menarik juga bisa dianggap menggali potensi diri yang tidak pernah kita sadari sebelumnya, menjadi fesyen stylist misalnya (ini mah udah ngaco ngomongnya heuhehehehe….). rutinitas cinta (venus version) ini dibuat oleh fifi shafira |
0 Comments:
Post a Comment
<< Home