Name:

Cuma orang biasa yang mencoba meluangkan waktu buat menulis...hal-hal yang belum tentu penting dan belum tentu bermutu tentunya.

  • Andai Sepertinya...
  • July 2006
  • August 2006
  • March 2007
  •  

     

    layout : okke
    gambar : GETTYIMAGES

    61 tahun merdeka….
    kamarkecil at 10:09 PM


    Selamat ulang tahun negaraku yang tercinta, Negara yang jauh dari ke”putusasa”an, Negara yang mengedepankan kemerdekaan rakyatnya yang segelintir bersahaja….. segelintir berkecukupan….. segelintir kemewahan.

    Ada satu hal yang tanpa sadar ditemukan oleh saya pribadi tentang sedikit banyak perilaku manusia-manusia Indonesia. Orang Indonesia yang bekerja, umumnya memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan bekerjanya dengan sepenuh hati. Hal ini dapat dibuktikan dari apa yang saya dan teman-teman alami, selama bekerja baik kerja lapangan maupun kerja kantoran. Umumnya, setiap orang yang bekerja, apabila sedang dalam konsentrasi penuh kemudian dengan tiba-tiba diminta utuk berhenti, karena jam makan sudah masuk, selalu di ntar-ntar. Atau lebih tepatnya mencoba menyelesaikan pekerjaannya sampai beres, baru kemudian melakukan ritual makan (itu juga setelah beberapa kali ditegur atau diingatkan).

    Asumsi saya, ternyata orang Indonesia memiliki pola pikir yang cenderung positif (walau sedikit), karena lebih mengutamakan pekerjaan atau kegiatan yang sedang dilakukan sampai kerjaan tersebut bener-bener selesai.
    Positif banget, karena pada dasarnya kita menjadi orang yang paling bertanggung jawab. Ya…BERTANGGUNG JAWAB !!!.

    Sayangnya, hal ini tidak diikuti oleh perilaku lain….
    (mungkin), apabila hal-hal yang berkaitan dengan diri sendiri, atau kaitannya dengan penilaian positif orang lain, maka kita dapat berlaku sebaik-baik-baik-baik mungkin. Karena dengan berlaku seperti itu, kita menjadi mempunyai nilai tawar yang bagus untuk dilihat oleh orang lain atau atasan.
    Sayangnya, kita masih menomer duakan perilaku bertanggung jawab tersebut apabila hal itu tidak menyentuh daerah privasi dan keuntungan buat kita sendiri….

    Sebagai contoh, kita masih melihat model antrian yang gak bener, di tempat-tempat publik, baik itu di tempat transportasi, maupun tempat pembayaran-pembayaran. Ada beberapa orang (banyak malah), yang dengan tega-teganya mengambil kesempatan untuk tidak berantri, agar mendapatkan apa yang dia inginkan….tidak perduli walau didepannya ada ibu-ibu dan bapak-bapak tua yang sudah hampir sekian lama menunggu….

    Kemudian, perilaku buang sampah yang masih-masih menjadi kebiasaan manusia yang berpikir….(tolol tentunya!). Kok, sampai hati, dengan semena-mena membuang bekas makan atau sampah kerjaan ketempat-tempat yang bukan selayaknya dikotori, kok gak mikir…dalam hati aja…kalau apa yang dilakuin itu ngerusak pemandangan, gak usah jauh-jauh mikir akan ada akibat dari perbuatan-perbuatan tersebut, seperti terjadi banjir, penyakit demam berdarah, diare….dan lain sebagainya…..gak usah sejauh itu deh. Yang gampangnya, pikirin dalam hati yang kita lakuin itu bikin kotor, sakit mata dan menyebalkan….

    Bahkan yang terhebat, yang dilakuin sama manusia-manusia yang tiap tahun mengaku modern ini…adalah melahirkan bayi dan membuangnya!!!.
    Bagi sebagian orang mungkin akan punya pemikiran bahwa hal seperti ini menjadi wajar-wajar saja….atau ikut-ikutan mengutuk perbuatan tersebut.
    Masalah utamanya bukan pada perilaku orangtua bayi tersebut yang dengan alasan malu dan tidak mampu untuk menyambung tali-tali kehidupan si bayi…bukan.
    Bukan pula karena hamil kemudian ditinggal oleh sang kekasih….bukan.
    Bukan pula karena kematian cinta terhadap pasangannya, yang akhirnya setuju untuk menggugurkan titipan Tuhan…bukan.
    Yang utama adalah bagaimana perilaku sang ibu yang secara diam-diam, di waktu aktivitas manusia pada umumnya sedang terlelap, ditempat yang jauh dari hembus nafas dan denyut nadi, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan….dengan teganya membuang bayi malang tersebut, dengan pikiran dan pengharapan “mudah-mudahan tidak ada yang melihat…”
    WAHAI… IBU YANG MALANG, Tuhan Maha Melihat, Tuhan Maha Mendengar….please deh. Coba renungkan sedikit, pernahkah anda merasa tidak dianggap, padahal anda ada… pernahkah anda tidak diperhitungkan padahal anda mampu…. pernahkah kehadiran anda tidak diakui…. kalau pernah dan sering, mudah-mudahan anda tersinggung, gak cuman “nerima” aja.
    APALAGI TUHAN….

    Tapi, dibalik itu semua….(entah kenapa) saya dan mungkin sebagian besar orang Indonesia, masih rela bertegang-tegang urat, berkenceng-kenceng muka, memproduksi lebih banyak ludah agar dapat memuntahkan omelan, dan banyak lagi demi membela Indonesia, apabila coba-coba dicaci maki oleh orang lain.

    Sekali lagi, saya mohon maaf untuk Indonesia atas kepedulian saya yang terlalu berlebihan…..

    DIRGAHAYU REPUBLIKKU INDONESIA

    nb: maaf terlambat mengucapkan selamat untuk Indonesia....
    buat ibu ini,gw udah posting lagi bu...hehehe


    0 Comments:

    Post a Comment

    << Home