About Me
Cuma orang biasa yang mencoba meluangkan waktu buat menulis...hal-hal yang belum tentu penting dan belum tentu bermutu tentunya.
layout : okke |
Rutinitas Cinta (tulisan lama....)
Pada dasarnya semua yg hidup dan sistem kehidupan, juga(barangkali...)bahwa Tuhan mempunyai sifat penciptaan yg berlawanan...Tuhan menciptakan malam dan juga menciptakan siang, Tuhan menciptakan daratan juga lautan, Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, tetapi Maha Pemberi Adzab, ada lahir ada mati, ada sehat ada sakit, ada waras adapula yang tidak waras, dan masih banyak ada dan lawan dari ada yang lain….. Sebagian orang pintar menyebut istilah "yin-yang" ada yg menyebut "keseimbangan" bahkan ada yg memakai istilah ilmiah "oposisi biner". Semuanya tidak lebih dari sekadar menggambarkan bahwa semua itu berpasang-pasangan dan pada kenyataannya apa yang disebut berpasangan itulah merupakan perbedaan (kata gue)…… berdasarkan pola pikir dan apapun yang disebut kesepakatan (brengsek) tersebut maka sangat-sangat-sangat mungkin melihat sebuah keagungan yang bernama CINTA justru juga memiliki pola-pola dasar perbedaan yang justru (lagi-lagi) mendukung sifat yang berlawanan.Pada saat tulisan ini dibuat, saya merupakan orang yang sedang (tidak sering dan tidak pasti lama) mengalami apa yang disebut jatuh cinta berat…2kg. Sejujur-jujurnya saya melihat cinta yang saya rasakan saat ini buanyak buanget menghasilkan pemahaman yang justru memperkuat “perbedaan” yang tadi tersebut…… CINTA (lima huruf bangsat yang bikin gue gak abis pikir….keren abits) bisa dan sangat membuat saya dan mungkin (lagi) sebagian orang mempunyai persepsi yang berbeda…. Bangun pagi….pagi bangun jadi siksaan yang cukup berat (buat gue! ntah buat orang lain yang senang dengan monotonisme…), tapi karena coba berpikir hari ini saya bakal ketemu dengan love, dengan senang hati untuk mencoba membunuh sisi-sisi egois, idealis, kapitalis, penat….(gak sih!), intinya membunuh sebuah kebiasaan yang menyenangkan demi untuk sebuah cinta…bagi saya ini merupakan sebuah perbedaan dan sisi yang berlawanan dengan apa yang barangkali sudah menjadi ritual….kerelaan demi cinta untuk menanggalkan kebiasaan menurut saya sebuah sifat yang berlawanan. Mandi….bagi penganut mandi buat hidup dan hidup buat mandi, pastinya terjadi bentrokan dahsyat…saya merupakan penganut aliran pertama, dimana mandi itu merupakan permulaan sebuah kehidupan harian yang harus dijalani…semua bermula dari sesudah mandi. Bukan orang yang kalau sehari gak mandi dua kali maka hidupnya terasa kurang komplit…bener-bener hidup buat mandi. (lagi) karena cinta, saya melakukan ritual mandi bersih (bukan najis) yang sebersih mungkin, dengan maksud minimal mengurangi kekurangan muka jelek dengan harum tubuh…satu hal lagi yang saya percayai sebagian besar orang melaku mandi seadanya menjadi sesempurna mungkin hanya karena cinta (damn…!),yang paling parah adalah saat bangun pagi, mandi sekaligus keramas….dingin2 dijabanin. erserah mau nyebut apa, tetapi bagi saya ini merupakan sifat berlawanan yang mutlak. Pake kostum ak. Dandan…. Satu hal bodoh lagi, saat orang yang terbiasa dengan pola berpakaian seadanya tapi rapih, tiba-tiba melakukan kaji banding dengan cermin hanya demi kepentingan pikiran (dan cinta)…saya harus ganteng hari ini,(pertanyaan bodoh dalam hati….monolog pasti!!), “dia suka gak ya kalau pake baju ini?”, “terakhir saya pake ini, responsnya kayanya baik”, “sepertinya kalau kemejanya dimasukin lebih keliatan rapi”, “kalau pake atasan warna krem…ehm bawahannya apa ya?”, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan monolog yang bodoh (kata gue lagih) yang terlontarkan pikiran terhadap rasa. Lalu plus-plus-plusnya (hahaha…maaf ini sifatnya segmented), yang biasanya pake minyak wangi refillan ala paledang…sekonyong-konyong membongkar tempat penyimpanan rahasia, dimana minyak wangi mahal yang diirit-irit pemakaiannya biar hemat setahun….dipaksa menghembuskan wanginya dan menjamah tubuh yang biasa-biasa ini….(hahaha…gua banget, bagong!). ini jelas-jelas sebuah pola pemikiran yang mempunyai sifat yang berlawanan dari kebiasaan hidup. Kalau kebetulan cinta yang diidam-idamkan berada pada satu atap dalam sebuah institusi baik kampus maupun kantor dengan kita, dengan frekuensi pertemuan yang fluktuatif….maka selama perjalanan menuju tempat tujuan, terbayang pada layer otak kreativitas…kejutan2 dan bakalan2 apa yang akan hadir? Dan pastinya semuanya menjadi menyenangkan (yang dibayangkan maksudnya..). Salah satu strategi atau apapun namanya, terkadang memunculkan pikiran…plus pertanyaan yang dijawab sendiri tentang teori relatifitas, misalnya pemikiran kalau seandainya hari ini saya tidak hadir pada saat titik temu yang berpeluang besar pasti, dia bakal kecarian….mau bukti, coba besoknya tanya sama rekan sejawat atau teman kampus, “kemarin dia betah gak berlama-lama nangkring?” Kalau jawabannya “gak tuh, jam segini udah balik getolo…pake bt segala lagi!” maka biarkan pikiran dan rasa kita melambung membayangkan “hehehe…pasti karena gua gak dateng tuh…hehehe” (geer…tolol!emang lu siapa?). strategi dan beberapa pemikiran (stupididity) tersebut, menurut saya merupakan hal lain lagi dari kebiasaan yang justru menimbulkan perbedaan, biasanya juga tidak ada pengaruhnya ada dan gak ada kita. Titik temu….moment dimana akhirnya kita bertemu langsung dengan sijantung hati ginjal usus, jelas-jelas hal yang bakal dilakukan sebagian orang yang sedang dimabuk adalah memperlihatkan keadaan yang bukan sebenarnya..jadi orang yang beda. Dimulai dari cara berjalan, cara bicara, cara duduk, cara mendengarkan, cara menyimak, cara mencium bau tubuh, cara menyapa, cara ngobrol biar nyambung…dan lain-lain cara. Semua dilakukan agar terlihat sempurna mungkin dimata si jantung, dengan alasan kenyamanan yang diberikan buat lawan bicara entah itu si jantung maupun rekan sekitar. Kata orang bijak “jadi diri sendiri aja…repot amat?”, bohong besar kalau minimal sedikit dari kebiasaan yang kita lakukan tampak diatur berbeda. Orang-orang yang biasanya menikmati hidup dengan berlaku seadanya, tiba-tiba menjadi mister or miss perfect demi cinta. Ini juga contoh dari perbedaan dan sifat yang berlawanan. sempilan Kalau sebagian besar masyarakat menilai cinta merupakan sesuatu yang tulus dan indah, bagi saya cinta itu menyakitkan (bahasa sopannya cinta tai babi)….karena apabila ada dua orang yang sedang jatuh cinta, maka sangat-sangat dan sangat diyakini bakal ada orang ketiga atau keempat yang menderita, entah itu mantan pacar yang masih cinta berat, saingan-saingan yang sama-sama berjuang dalam memperebutkan rasa, kecengan yang jadi backup jika sewaktu-waktu cintanya ditolak, teman yang sudah berusaha bersusah payah menjadi jembatan buat proses penjodohan dengan rekannya yang bukan tipe kita, sahabat yang berharap (dengan segala kemuliaan yang dimiliki, tenk yah), kita mendapatkan pasangan yang layak dan tepat, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu…bagian ini baru merupakan fase awal dimana sebuah pernyataan cinta diterima oleh lawan jenis. Lalu dimana keindahannya? Kemudian masalah baru muncul saat sudah membina ikatan cinta antara dua insan manusia mahkluk. (Lagi-lagi) sebagian orang mengatakan cinta itu penuh pengertian….menurut saya yang terjadi justru cinta menyita banyak perhatian yang berujung kekecewaan (mungkin istilah penuh perhatian menjadi sebuah konotasi). Kalau pada saat tertentu kita tidak dapat hadir memenuhi janji pada sijantung karena suatu hal yang sangat penting soal pekerjaan, maka mulai timbul pernyataan-pernyataan kalau kita udah gak perhatian lagi, lalu saat kita sedang menikmati istirahat pagi atau siang sebagai imbas dari kelelahan kolektif akibat pekerjaan yang menyita waktu tidur, dan si jantung minta tolong anterin ke sebuah tempat, lalu kita menolak dengan alasan capek, maka percayalah hai teman…walaupun dia bilang bisa mengerti, setidak-tidaknya muncul kekecewaan dalam hatinya…..walaupun kecil tetap aja kecewa. Lalu dimana penuh perhatiannya? Cinta penuh kenikmatan dan kebebasan…..apa yang dapat kita lakukan, kalau waktu kita tersita hanya untuk sesering mungkin bertemu dan jalan bareng ama sijantung, kebiasaan yang kita lakukan bersama teman-teman pelan-pelan mulai hilang hanya karena manajemen waktu yang justru diamini oleh kita, dengan alasan gak bisa euy…harus nemenin yayang, harus nganterin yayang, harus kerumah yayang dan yayang-yayang lain. Kalau memang punya nyali buat kehilangan pasangan, coba beberapa kali menolak dengan alasan ngumpul bareng anak-anak….dijamin bahasa bangsat “kamu tuh lebih mentingin aku apa temen-temen kamu seeeh?” bakal terngiang-ngiang dan memekakan gendang telinga….lalu ujung-ujungnya putus…tus…tus. Lalu dimana kenikmatan dan kebebasan? Dunia menjadi indah dan damai dengan cinta….ini merupakan salah satu pernyataan yang semena-mena banget, justru keributan yang terbesar terjadi atas nama cinta, mau bukti? Setiap manusia sadar atau gak punya sifat posesif dalam dirinya….bohong kalau gak ada…minimal sikitlah, dengan perasaan cinta yang besar ditambah istilah sayang, maka mulai ada kekhawatiran baik dari kita maupun pasangan tentang beragam hal, jelasnya setiap orang punya kehidupan dan rencana tentang hidup dan apa yang akan dilakukan hari ini dan seterusnya, lalu bersembunyi dibalik rasa cinta dan sayang pelan-pelan orang yang “cool” sekalipun menjadi bawel dan penuh rengekan…..”udah, makan yang?ntar kamu sakit loh?”, “habis dari sini mau kemana lagi?”, “jangan terlalu capek ya!”, “gimana sih kamu, udah tau sakit pake nganterin temen segala…”, “kok, hp kamu mati? akukan jadi susah ngubungin kamu, kamu abis darimana sih?”, masih banyak tanda tanya-tanda tanya lain yang berujung pada kesepakatan BAWEL BANGET SIH NIH ORANG, GUAKAN JUGA PUNYA KEHIDUPAN LAIN!! Lalu dimana kedamaian dan keindahannya? Kembali kemasalah awal… Kebiasaan baru…..cinta membuat penikmatnya bakal ngerasain sebuah rutinitas baru, yang mungkin seumur-umur belum kepikiran buat dilakuin. Pertama, berlama-lama dicermin dengan harapan bisa terjadi perubahan yang signifikan pada wajah yang tak seberapa…kedua, mendengarkan lagu-lagu melo yang (gak tau kenapa) disambung-sambungin ama perasaan hati (HAHAHAHA)…ketiga, mengulang-ulang nama sijantung baik secara sengaja maupun (pura-puranya) secara tidak sengaja, pada setiap forum obrolan, trus dengan bodohnya tersanjung-sanjung sendiri…keempat, mulai melakukan curahan hati (gak penting…!!!) ke orang terdekat sijantung sambil berharap bisa dapat informasi plus reputasi gemilang….kelima, jadi orang yang paling betah mengenal dan mendalami bahkan terlibat kebiasaan sijantung yang padahal aslinya berlawanan sama (jujur) hati nurani…keenam, memperbanyak isi pulsa, dengan harapan bila sewaktu-waktu sijantung iseng sms bisa langsung dibalas…bela-belain gak makan yang penting pulsa penuh (stupid)…ketujuh, jadi orang paling garing sedunia kalo coba ngelawak, padahal biasanya gak gitu-gitu amat….kedelapan, mati aja loe… Saya yakin salah satu dari delapan atau lebih uraian diatas (pasti) ada yang bertentangan ama gaya hidup yang biasa dilakuin, lalu apa namanya kalo bukan berlawanan dari sifat kita sebenarnya… Masih banyak lagi perbedaan-perbedaan dan pertentangan yang kita alami saat kita merasa paling beruntung bisa membangun cinta…intinya (versi gue) cinta sangat jelas membuat kita jadi orang yang bukan kita apa adanya…semua cuma tipu daya cinta yang dikemas secara manis….percayalah! Tapi gak ada ruginya juga kalau memang bersandar pada konsekuensi, asal serius jangan cuma mulut manis doang!!! Seorang pintar pernah menulis kata-kata bijak “lebih baik jatuh cinta dan gagal, dari pada tidak pernah mencintai sama sekali” betul gak? Tapi, sayangnya saat ini saya berada dalam posisi sangat-sangat-sangat mencintai seseorang yang akar budaya, pemikiran, cara bersosial….bahkan kepercayaan yang berbeda…..(damn, I wish I’m not in this kinda situation, but what the heck…it’s a bless……..) Kalau perbedaan ditambah perbedaan, dengan pola hitung matematik plus tambah plus sama dengan plus maka saya akan bilang lewat tulisan (sekaligus pembenaran dalil) “gue cinta abits ke elo….siapapun elo”. Petuah bijak Dari pada buang-buang waktu untuk menebar cinta dengan harapan dan pamrih (tentunya..) bisa mendapatkan hati sijantung, bahkan setelah diterima bakalan jadi orang yang berbeda…mendingan berpeluh cinta sama sesuatu yang tidak pernah marah kalau dicuekin, menerima maaf sebelum meminta, menyelamatkan hidup dari kebodohan dan lain-lain yang serba negatif, memberi lebih dari sebuah permintaan, mau mendengarkan dan menerima keluhan yang tiap hari jumlahnya makin banyak, merawat tanpa pamrih, dan sebagainya yang indah-indah getolo…. Cinta jangan sama ciptaan-Nya, cintai Sang Pencipta, lakukan hal-hal yang gak terbayang untuk sekedar menunjukan cinta yang sebenarnya. Kalau dirasa gak suka apalagi setuju, lakukan kebalikannya….. |
0 Comments:
Post a Comment
<< Home