About Me
Cuma orang biasa yang mencoba meluangkan waktu buat menulis...hal-hal yang belum tentu penting dan belum tentu bermutu tentunya.
layout : okke |
Raia....my story
11 januari 2007, pukul 23.43....Nama gue Raia, 17 menit lagi gue menikmati 30 tahun kelahiran gue. Gak ada yang spesial, seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, gue masih menikmati keindahan ini dengan menghabiskan waktu sendiri. ya...sudah hampir 5 tahun gue merayakan hari "bahagia" ini sendiri, tidak ada pesta, tidak ada canda tawa, tidak ada senda gurau.... malam ini, hanya lantunan lembut "i wish you love"-nya susan wong yang rela menemani.... sebenarnya ada yang sedikit berbeda dari apa yang gue ingat setiap hari jadi gue, malam ini gue ditemani belai lembut percik air, yang dengan manja mengetuk kaca jendela kamar gue. Menari gemulai mengikuti setiap kalimat yang terucap.... "Goodbye, no use leading with our chins, this is where our story ends, Never lovers ever friends. Goodbye, let our hearts call it a day, but before you walk away, I sincerely want to say. I wish you bluebirds in the spring, to give your heart a song to sing, And then a kiss, but more than this, I wish you love. And if you like lemonade to cool you in some lazy glade, I wish you health, and more than wealth, I wish you love." Seorang teman mengenalkan lagu ini, beberapa jam yang lalu....dan sejujurnya betapa besarnya pengorbanan gue untuk mencari kenikmatan yang ditawarkan setiap lagu baru, atas dasar ketidak familiar-an, sampai kepada pemikiran egois gue, bahwa lagu yang selama ini gak gue kenalin, berarti dalam kategori biasa saja...hahahaha, betapa egoisnya gue. Dan ternyata, alunan lembut bercampur tekanan pada vokal susan, membuat gue dengan mudahnya menikmati tiap lirik yang dinyanyikan. Dan, khususnya lagu i wish you love ini.... setiap liriknya mengingatkan gue kepada seseorang, yang telah menguras besarnya cinta gue.... ya...seorang gadis pintar yang menegaskan gelar MFA di sebuah universitas terkenal diluar sana, seorang gadis yang pekerja keras yang menghabiskan 10 jam dalam sehari untuk berbakti buat biro konsultan arsitek di bilangan jakarta timur, seorang gadis yang mampu menyempatkan dirinya untuk mengambil 10 menit dari waktu kerjanya demi kesenangannya membaca, seorang gadis pencinta film, seorang gadis penggila kopi yang baru saja divonis sakit maag karena memilih untuk menunda makan sebelum gelas kopinya bersih, seorang gadis yang tidak pernah mampu menolak saat dimintai pertolongan, seorang gadis yang sudah lama melupakan apa itu pamrih, seorang gadis yang gue kagumi, seorang gadis yang sudah hampir dua tahun ini mengisi kebahagiaan sahabat gue..... to be continued Rutinitas Cinta (venus version)
before himKami, para venus melakukan hal serupa saat jatuh (bangun) karena cinta. Setiap malam berusaha membayangkan dan membangun khayalan2 indah tentangnya, berharap akan terbawa dalam tidur. Saat terbangun berusaha mengingat2 mimpi td mlm sambil berharap ada malaikat yang mencatat dan mengabulkan impian kelak atau malah memendam kekecewaan bagaimana mungkin dengan khusyuk membayangkan si jantung hati tapi tak satupun khayalan terbawa, malahan si saiko yang dr minggu lalu kirim2 puisi cinta kampungan yang jelas2 terpampang di layar besar alam bawah sadar. Hal pertama yang terlintas sesaat setelah mandi: “Pakai baju apa ya hari ini?, ummhh.. minggu lalu udah dipake, nanti dia ngira baju gw cm ini aja lagi.”, “Cocok ga ya klo pake rok?, tapi kemaren gw dikatain kalo betisnya kliatan kaya talas bogor”, “Kalo pake jeans ini paha udah kaya nangka, mana low rise lagi, kliatan bitchy…”. Jika sebelumnya terbiasa tanpa assesories penunjang, mungkin sekarang sudah melirik asesoris di majalah2 edisi musim semi atau melengkapi penampilan dengan tasbih yang penting mirip ama budha beads yang tersohor, pokonya apapun yang kira2 akan disukai olehnya walaupun kita sendiri ga PD dgn penampilan baru ini. Yang penting dgn penampilan ini cuma ada kita di mata dia (karna saking noraknya kali ya??). Pada masa awal pe-de-ka-te, kami merindukan setiap bentuk perhatiannya, bahkan hanya sekedar missed call dengan namanya yang tercetak jelas dilayar lcd ponsel bikin jantung berdetak naik turun sambil membatin “Wahh..dia kangen gw….!!!” (ato kebetulan aja dapet gebetan yang demen miskol alias ga modal???) Guilty pleasurenya adalah dalam sehari minimal 10 kali melihat2 received dan missed call dari dia dan mulai menghitung2 peluang kesempatan itu terjadi lagi seperti besarnya peluang untuk mendapat mata dadu 6 saat bermain ular tangga. Sms2 yang berisi perhatian jangan lupa makan, istirahat yang cukup jangan kecapekan dan mengingatkan berdoa tersimpan rapi di dlm folder hp (dilengkapi password), dibaca saat bangun tidur, nunggu bis, lagi bengong, mo makan siang, mau tidur, lagi kangen, pokonya ngalah2in kewajiban yang lain. Malah kadang2 berhalusinasi klo denger suara sms, padahal ga ada sms yang masuk (gokil kan?). After him Kami mendambakan hal-hal yang awalnya menyenangkan hanya utk diawal hubungan, bukan utk seterusnya karena setiap fase pasti punya ekspektasi berbeda2 demi tujuan terciptanya kualitas hubungan yang baik. Bukan karena ‘tata young’ (tak tayang red) tapi kami menginginkan hubungan yang lebih ‘dewasa’ (mohon jangan salah persepsi ya Pak) dan berlandaskan ‘kedekatan’ emosional. (Apa artinya tiap hari nelfon sampe 10 kali, sms 27 kali, tapi smsnya sambil kelonan ama cewe laen??) Adakalanya bentuk perhatian tidak mencapai tujuannya, saat kita sakit atau kelelahan yang dibutuhkan hanya pengertian untuk dia pulang dan membiarkan kita berisitirahat, bukan dengan menemani atas nama cinta plus khawatir dan ujung2nya kami tidak bisa beristirahat (apa enaknya lagi tidur diliatin?) atau malah dia bercerita ini itu dan berakhir dengan migren di kepala. Saat hubungan mulai settle, bentuk perhatian yang melimpah ruah justru menjadi beban, ya...beban utk membalas disaat keadaan tidak memungkinkan.walau tidak pernah tertulis perjanjian setiap ada sms hrs dibalas tapi sms2 darinya yang terus membanjiri mau tidak mau mebuat kita terpkasa menekan tombol2 hanya utk berucap “aku lg aga ribet (diusahakan utk tidak menyinggung), sbntr lagi br mkn. Miss u..” Embel2 love u ato miss u hanya utk meyakinkan bahwa mereka tetap ‘berarti’ dan sedikit mengurangi rasa kecewanya krn dr 10 sms yang dikirim hanya satu yang dijawab. Note: indikasi balasan terganggu adalah isi pesan yang pendek (bagi yang memiliki hp dgn fasilitas handwriting mungkin pasangannya akan menerima balasan dengan tulisan steno) dan tlsn yang disingkat2 seperti isi telegram di masa silam. “Kenapa???? Harusnya seneng dong, itu kan dari orang yang disayang”, tapi kebutuhan terhadap hal2 itu udah mulai berkurang kadarnya. Hal-hal yang awalnya indah, lama2 malah terlihat ketidakindahannya. “Siapa yang salah?” bingung kan jawabnya? “Apa gw udah mulai bosen? Ato ternyata itu sebenernya wajar, cuma gw aja yang gerah ‘ditempelin’ terus?” conclusion Positifnya, kita terasah dan terbiasa utk menganalisa hal2 sekecil2nya, absurd sekalipun. Dalam sekejap dan tanpa short course di Prasetya Mulya ataupun mengikuti seminar sehari, dua, atau lima hari tentang ‘Strategi dan Analisa Pasar’, ‘Manajemen Waktu’, ‘Identification of Target Market’, blah..blah..blah… kita sudah punya ‘basic dasar’ menjadi inventor, decision maker, analyst, bahkan paranormal (hmm..). Kita juga lebih menghargai diri sendiri yang selama ini tanpa pernah disadari terlupakan dengan sakseusnya. Tubuh ini tdk hanya perlu makan, istirahat, dan mandi dengan sabun antiseptic tapi dengan berpakaian yang tdk hanya bersih tapi juga rapi, rajin nge-gym (buat yang merasa perlu), facial, creambath, luluran, maskeran, diet, de el el.. anggap saja itu sebagai bentuk rasa syukur kita kepada pencipta. Worst come to worst..kalau upaya selama ini untuk mendapatkannya gagal, banyak keuntungan yang bisa didapet, contohnya nih : Yang doyan nge-gym bisa aja ditawarin jadi personal trainer dan akhirnya menemukan jodoh yang tak lain adalah muridnya sendiri (wah..to good to be true?), yang suka ke salon ketemu jodohnya yang ternyata anak tunggal tante x yang sering bawa dagangan baju2 perancang ternama ke salon langganan. Atau malah ga sngaja ketemu gebetan baru, berawal dari ga sengaja nubruk trolleynya waktu beli produk diet dan susut perut di supermarket deket rumah. Kebiasaan beranalisa tentang sikap si gebetan juga berpengaruh pada kepekaan kita terhadap lingkungan, keberanian menciptakan dan merubah hal yang sudah ada menjadi hal baru dan lebih menarik juga bisa dianggap menggali potensi diri yang tidak pernah kita sadari sebelumnya, menjadi fesyen stylist misalnya (ini mah udah ngaco ngomongnya heuhehehehe….). rutinitas cinta (venus version) ini dibuat oleh fifi shafira Rutinitas Cinta (tulisan lama....)
Pada dasarnya semua yg hidup dan sistem kehidupan, juga(barangkali...)bahwa Tuhan mempunyai sifat penciptaan yg berlawanan...Tuhan menciptakan malam dan juga menciptakan siang, Tuhan menciptakan daratan juga lautan, Tuhan Maha Pengasih dan Penyayang, tetapi Maha Pemberi Adzab, ada lahir ada mati, ada sehat ada sakit, ada waras adapula yang tidak waras, dan masih banyak ada dan lawan dari ada yang lain….. Sebagian orang pintar menyebut istilah "yin-yang" ada yg menyebut "keseimbangan" bahkan ada yg memakai istilah ilmiah "oposisi biner". Semuanya tidak lebih dari sekadar menggambarkan bahwa semua itu berpasang-pasangan dan pada kenyataannya apa yang disebut berpasangan itulah merupakan perbedaan (kata gue)…… berdasarkan pola pikir dan apapun yang disebut kesepakatan (brengsek) tersebut maka sangat-sangat-sangat mungkin melihat sebuah keagungan yang bernama CINTA justru juga memiliki pola-pola dasar perbedaan yang justru (lagi-lagi) mendukung sifat yang berlawanan.Pada saat tulisan ini dibuat, saya merupakan orang yang sedang (tidak sering dan tidak pasti lama) mengalami apa yang disebut jatuh cinta berat…2kg. Sejujur-jujurnya saya melihat cinta yang saya rasakan saat ini buanyak buanget menghasilkan pemahaman yang justru memperkuat “perbedaan” yang tadi tersebut…… CINTA (lima huruf bangsat yang bikin gue gak abis pikir….keren abits) bisa dan sangat membuat saya dan mungkin (lagi) sebagian orang mempunyai persepsi yang berbeda…. Bangun pagi….pagi bangun jadi siksaan yang cukup berat (buat gue! ntah buat orang lain yang senang dengan monotonisme…), tapi karena coba berpikir hari ini saya bakal ketemu dengan love, dengan senang hati untuk mencoba membunuh sisi-sisi egois, idealis, kapitalis, penat….(gak sih!), intinya membunuh sebuah kebiasaan yang menyenangkan demi untuk sebuah cinta…bagi saya ini merupakan sebuah perbedaan dan sisi yang berlawanan dengan apa yang barangkali sudah menjadi ritual….kerelaan demi cinta untuk menanggalkan kebiasaan menurut saya sebuah sifat yang berlawanan. Mandi….bagi penganut mandi buat hidup dan hidup buat mandi, pastinya terjadi bentrokan dahsyat…saya merupakan penganut aliran pertama, dimana mandi itu merupakan permulaan sebuah kehidupan harian yang harus dijalani…semua bermula dari sesudah mandi. Bukan orang yang kalau sehari gak mandi dua kali maka hidupnya terasa kurang komplit…bener-bener hidup buat mandi. (lagi) karena cinta, saya melakukan ritual mandi bersih (bukan najis) yang sebersih mungkin, dengan maksud minimal mengurangi kekurangan muka jelek dengan harum tubuh…satu hal lagi yang saya percayai sebagian besar orang melaku mandi seadanya menjadi sesempurna mungkin hanya karena cinta (damn…!),yang paling parah adalah saat bangun pagi, mandi sekaligus keramas….dingin2 dijabanin. erserah mau nyebut apa, tetapi bagi saya ini merupakan sifat berlawanan yang mutlak. Pake kostum ak. Dandan…. Satu hal bodoh lagi, saat orang yang terbiasa dengan pola berpakaian seadanya tapi rapih, tiba-tiba melakukan kaji banding dengan cermin hanya demi kepentingan pikiran (dan cinta)…saya harus ganteng hari ini,(pertanyaan bodoh dalam hati….monolog pasti!!), “dia suka gak ya kalau pake baju ini?”, “terakhir saya pake ini, responsnya kayanya baik”, “sepertinya kalau kemejanya dimasukin lebih keliatan rapi”, “kalau pake atasan warna krem…ehm bawahannya apa ya?”, dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan monolog yang bodoh (kata gue lagih) yang terlontarkan pikiran terhadap rasa. Lalu plus-plus-plusnya (hahaha…maaf ini sifatnya segmented), yang biasanya pake minyak wangi refillan ala paledang…sekonyong-konyong membongkar tempat penyimpanan rahasia, dimana minyak wangi mahal yang diirit-irit pemakaiannya biar hemat setahun….dipaksa menghembuskan wanginya dan menjamah tubuh yang biasa-biasa ini….(hahaha…gua banget, bagong!). ini jelas-jelas sebuah pola pemikiran yang mempunyai sifat yang berlawanan dari kebiasaan hidup. Kalau kebetulan cinta yang diidam-idamkan berada pada satu atap dalam sebuah institusi baik kampus maupun kantor dengan kita, dengan frekuensi pertemuan yang fluktuatif….maka selama perjalanan menuju tempat tujuan, terbayang pada layer otak kreativitas…kejutan2 dan bakalan2 apa yang akan hadir? Dan pastinya semuanya menjadi menyenangkan (yang dibayangkan maksudnya..). Salah satu strategi atau apapun namanya, terkadang memunculkan pikiran…plus pertanyaan yang dijawab sendiri tentang teori relatifitas, misalnya pemikiran kalau seandainya hari ini saya tidak hadir pada saat titik temu yang berpeluang besar pasti, dia bakal kecarian….mau bukti, coba besoknya tanya sama rekan sejawat atau teman kampus, “kemarin dia betah gak berlama-lama nangkring?” Kalau jawabannya “gak tuh, jam segini udah balik getolo…pake bt segala lagi!” maka biarkan pikiran dan rasa kita melambung membayangkan “hehehe…pasti karena gua gak dateng tuh…hehehe” (geer…tolol!emang lu siapa?). strategi dan beberapa pemikiran (stupididity) tersebut, menurut saya merupakan hal lain lagi dari kebiasaan yang justru menimbulkan perbedaan, biasanya juga tidak ada pengaruhnya ada dan gak ada kita. Titik temu….moment dimana akhirnya kita bertemu langsung dengan sijantung hati ginjal usus, jelas-jelas hal yang bakal dilakukan sebagian orang yang sedang dimabuk adalah memperlihatkan keadaan yang bukan sebenarnya..jadi orang yang beda. Dimulai dari cara berjalan, cara bicara, cara duduk, cara mendengarkan, cara menyimak, cara mencium bau tubuh, cara menyapa, cara ngobrol biar nyambung…dan lain-lain cara. Semua dilakukan agar terlihat sempurna mungkin dimata si jantung, dengan alasan kenyamanan yang diberikan buat lawan bicara entah itu si jantung maupun rekan sekitar. Kata orang bijak “jadi diri sendiri aja…repot amat?”, bohong besar kalau minimal sedikit dari kebiasaan yang kita lakukan tampak diatur berbeda. Orang-orang yang biasanya menikmati hidup dengan berlaku seadanya, tiba-tiba menjadi mister or miss perfect demi cinta. Ini juga contoh dari perbedaan dan sifat yang berlawanan. sempilan Kalau sebagian besar masyarakat menilai cinta merupakan sesuatu yang tulus dan indah, bagi saya cinta itu menyakitkan (bahasa sopannya cinta tai babi)….karena apabila ada dua orang yang sedang jatuh cinta, maka sangat-sangat dan sangat diyakini bakal ada orang ketiga atau keempat yang menderita, entah itu mantan pacar yang masih cinta berat, saingan-saingan yang sama-sama berjuang dalam memperebutkan rasa, kecengan yang jadi backup jika sewaktu-waktu cintanya ditolak, teman yang sudah berusaha bersusah payah menjadi jembatan buat proses penjodohan dengan rekannya yang bukan tipe kita, sahabat yang berharap (dengan segala kemuliaan yang dimiliki, tenk yah), kita mendapatkan pasangan yang layak dan tepat, dan masih banyak lagi yang tidak dapat disebutkan satu per satu…bagian ini baru merupakan fase awal dimana sebuah pernyataan cinta diterima oleh lawan jenis. Lalu dimana keindahannya? Kemudian masalah baru muncul saat sudah membina ikatan cinta antara dua insan manusia mahkluk. (Lagi-lagi) sebagian orang mengatakan cinta itu penuh pengertian….menurut saya yang terjadi justru cinta menyita banyak perhatian yang berujung kekecewaan (mungkin istilah penuh perhatian menjadi sebuah konotasi). Kalau pada saat tertentu kita tidak dapat hadir memenuhi janji pada sijantung karena suatu hal yang sangat penting soal pekerjaan, maka mulai timbul pernyataan-pernyataan kalau kita udah gak perhatian lagi, lalu saat kita sedang menikmati istirahat pagi atau siang sebagai imbas dari kelelahan kolektif akibat pekerjaan yang menyita waktu tidur, dan si jantung minta tolong anterin ke sebuah tempat, lalu kita menolak dengan alasan capek, maka percayalah hai teman…walaupun dia bilang bisa mengerti, setidak-tidaknya muncul kekecewaan dalam hatinya…..walaupun kecil tetap aja kecewa. Lalu dimana penuh perhatiannya? Cinta penuh kenikmatan dan kebebasan…..apa yang dapat kita lakukan, kalau waktu kita tersita hanya untuk sesering mungkin bertemu dan jalan bareng ama sijantung, kebiasaan yang kita lakukan bersama teman-teman pelan-pelan mulai hilang hanya karena manajemen waktu yang justru diamini oleh kita, dengan alasan gak bisa euy…harus nemenin yayang, harus nganterin yayang, harus kerumah yayang dan yayang-yayang lain. Kalau memang punya nyali buat kehilangan pasangan, coba beberapa kali menolak dengan alasan ngumpul bareng anak-anak….dijamin bahasa bangsat “kamu tuh lebih mentingin aku apa temen-temen kamu seeeh?” bakal terngiang-ngiang dan memekakan gendang telinga….lalu ujung-ujungnya putus…tus…tus. Lalu dimana kenikmatan dan kebebasan? Dunia menjadi indah dan damai dengan cinta….ini merupakan salah satu pernyataan yang semena-mena banget, justru keributan yang terbesar terjadi atas nama cinta, mau bukti? Setiap manusia sadar atau gak punya sifat posesif dalam dirinya….bohong kalau gak ada…minimal sikitlah, dengan perasaan cinta yang besar ditambah istilah sayang, maka mulai ada kekhawatiran baik dari kita maupun pasangan tentang beragam hal, jelasnya setiap orang punya kehidupan dan rencana tentang hidup dan apa yang akan dilakukan hari ini dan seterusnya, lalu bersembunyi dibalik rasa cinta dan sayang pelan-pelan orang yang “cool” sekalipun menjadi bawel dan penuh rengekan…..”udah, makan yang?ntar kamu sakit loh?”, “habis dari sini mau kemana lagi?”, “jangan terlalu capek ya!”, “gimana sih kamu, udah tau sakit pake nganterin temen segala…”, “kok, hp kamu mati? akukan jadi susah ngubungin kamu, kamu abis darimana sih?”, masih banyak tanda tanya-tanda tanya lain yang berujung pada kesepakatan BAWEL BANGET SIH NIH ORANG, GUAKAN JUGA PUNYA KEHIDUPAN LAIN!! Lalu dimana kedamaian dan keindahannya? Kembali kemasalah awal… Kebiasaan baru…..cinta membuat penikmatnya bakal ngerasain sebuah rutinitas baru, yang mungkin seumur-umur belum kepikiran buat dilakuin. Pertama, berlama-lama dicermin dengan harapan bisa terjadi perubahan yang signifikan pada wajah yang tak seberapa…kedua, mendengarkan lagu-lagu melo yang (gak tau kenapa) disambung-sambungin ama perasaan hati (HAHAHAHA)…ketiga, mengulang-ulang nama sijantung baik secara sengaja maupun (pura-puranya) secara tidak sengaja, pada setiap forum obrolan, trus dengan bodohnya tersanjung-sanjung sendiri…keempat, mulai melakukan curahan hati (gak penting…!!!) ke orang terdekat sijantung sambil berharap bisa dapat informasi plus reputasi gemilang….kelima, jadi orang yang paling betah mengenal dan mendalami bahkan terlibat kebiasaan sijantung yang padahal aslinya berlawanan sama (jujur) hati nurani…keenam, memperbanyak isi pulsa, dengan harapan bila sewaktu-waktu sijantung iseng sms bisa langsung dibalas…bela-belain gak makan yang penting pulsa penuh (stupid)…ketujuh, jadi orang paling garing sedunia kalo coba ngelawak, padahal biasanya gak gitu-gitu amat….kedelapan, mati aja loe… Saya yakin salah satu dari delapan atau lebih uraian diatas (pasti) ada yang bertentangan ama gaya hidup yang biasa dilakuin, lalu apa namanya kalo bukan berlawanan dari sifat kita sebenarnya… Masih banyak lagi perbedaan-perbedaan dan pertentangan yang kita alami saat kita merasa paling beruntung bisa membangun cinta…intinya (versi gue) cinta sangat jelas membuat kita jadi orang yang bukan kita apa adanya…semua cuma tipu daya cinta yang dikemas secara manis….percayalah! Tapi gak ada ruginya juga kalau memang bersandar pada konsekuensi, asal serius jangan cuma mulut manis doang!!! Seorang pintar pernah menulis kata-kata bijak “lebih baik jatuh cinta dan gagal, dari pada tidak pernah mencintai sama sekali” betul gak? Tapi, sayangnya saat ini saya berada dalam posisi sangat-sangat-sangat mencintai seseorang yang akar budaya, pemikiran, cara bersosial….bahkan kepercayaan yang berbeda…..(damn, I wish I’m not in this kinda situation, but what the heck…it’s a bless……..) Kalau perbedaan ditambah perbedaan, dengan pola hitung matematik plus tambah plus sama dengan plus maka saya akan bilang lewat tulisan (sekaligus pembenaran dalil) “gue cinta abits ke elo….siapapun elo”. Petuah bijak Dari pada buang-buang waktu untuk menebar cinta dengan harapan dan pamrih (tentunya..) bisa mendapatkan hati sijantung, bahkan setelah diterima bakalan jadi orang yang berbeda…mendingan berpeluh cinta sama sesuatu yang tidak pernah marah kalau dicuekin, menerima maaf sebelum meminta, menyelamatkan hidup dari kebodohan dan lain-lain yang serba negatif, memberi lebih dari sebuah permintaan, mau mendengarkan dan menerima keluhan yang tiap hari jumlahnya makin banyak, merawat tanpa pamrih, dan sebagainya yang indah-indah getolo…. Cinta jangan sama ciptaan-Nya, cintai Sang Pencipta, lakukan hal-hal yang gak terbayang untuk sekedar menunjukan cinta yang sebenarnya. Kalau dirasa gak suka apalagi setuju, lakukan kebalikannya….. 61 tahun merdeka….
Selamat ulang tahun negaraku yang tercinta, Negara yang jauh dari ke”putusasa”an, Negara yang mengedepankan kemerdekaan rakyatnya yang segelintir bersahaja….. segelintir berkecukupan….. segelintir kemewahan. Ada satu hal yang tanpa sadar ditemukan oleh saya pribadi tentang sedikit banyak perilaku manusia-manusia Indonesia. Orang Indonesia yang bekerja, umumnya memiliki kecenderungan untuk melakukan kegiatan bekerjanya dengan sepenuh hati. Hal ini dapat dibuktikan dari apa yang saya dan teman-teman alami, selama bekerja baik kerja lapangan maupun kerja kantoran. Umumnya, setiap orang yang bekerja, apabila sedang dalam konsentrasi penuh kemudian dengan tiba-tiba diminta utuk berhenti, karena jam makan sudah masuk, selalu di ntar-ntar. Atau lebih tepatnya mencoba menyelesaikan pekerjaannya sampai beres, baru kemudian melakukan ritual makan (itu juga setelah beberapa kali ditegur atau diingatkan). Asumsi saya, ternyata orang Indonesia memiliki pola pikir yang cenderung positif (walau sedikit), karena lebih mengutamakan pekerjaan atau kegiatan yang sedang dilakukan sampai kerjaan tersebut bener-bener selesai. Positif banget, karena pada dasarnya kita menjadi orang yang paling bertanggung jawab. Ya…BERTANGGUNG JAWAB !!!. Sayangnya, hal ini tidak diikuti oleh perilaku lain…. (mungkin), apabila hal-hal yang berkaitan dengan diri sendiri, atau kaitannya dengan penilaian positif orang lain, maka kita dapat berlaku sebaik-baik-baik-baik mungkin. Karena dengan berlaku seperti itu, kita menjadi mempunyai nilai tawar yang bagus untuk dilihat oleh orang lain atau atasan. Sayangnya, kita masih menomer duakan perilaku bertanggung jawab tersebut apabila hal itu tidak menyentuh daerah privasi dan keuntungan buat kita sendiri…. Sebagai contoh, kita masih melihat model antrian yang gak bener, di tempat-tempat publik, baik itu di tempat transportasi, maupun tempat pembayaran-pembayaran. Ada beberapa orang (banyak malah), yang dengan tega-teganya mengambil kesempatan untuk tidak berantri, agar mendapatkan apa yang dia inginkan….tidak perduli walau didepannya ada ibu-ibu dan bapak-bapak tua yang sudah hampir sekian lama menunggu…. Kemudian, perilaku buang sampah yang masih-masih menjadi kebiasaan manusia yang berpikir….(tolol tentunya!). Kok, sampai hati, dengan semena-mena membuang bekas makan atau sampah kerjaan ketempat-tempat yang bukan selayaknya dikotori, kok gak mikir…dalam hati aja…kalau apa yang dilakuin itu ngerusak pemandangan, gak usah jauh-jauh mikir akan ada akibat dari perbuatan-perbuatan tersebut, seperti terjadi banjir, penyakit demam berdarah, diare….dan lain sebagainya…..gak usah sejauh itu deh. Yang gampangnya, pikirin dalam hati yang kita lakuin itu bikin kotor, sakit mata dan menyebalkan…. Bahkan yang terhebat, yang dilakuin sama manusia-manusia yang tiap tahun mengaku modern ini…adalah melahirkan bayi dan membuangnya!!!. Bagi sebagian orang mungkin akan punya pemikiran bahwa hal seperti ini menjadi wajar-wajar saja….atau ikut-ikutan mengutuk perbuatan tersebut. Masalah utamanya bukan pada perilaku orangtua bayi tersebut yang dengan alasan malu dan tidak mampu untuk menyambung tali-tali kehidupan si bayi…bukan. Bukan pula karena hamil kemudian ditinggal oleh sang kekasih….bukan. Bukan pula karena kematian cinta terhadap pasangannya, yang akhirnya setuju untuk menggugurkan titipan Tuhan…bukan. Yang utama adalah bagaimana perilaku sang ibu yang secara diam-diam, di waktu aktivitas manusia pada umumnya sedang terlelap, ditempat yang jauh dari hembus nafas dan denyut nadi, jauh dari hiruk-pikuk kehidupan….dengan teganya membuang bayi malang tersebut, dengan pikiran dan pengharapan “mudah-mudahan tidak ada yang melihat…” WAHAI… IBU YANG MALANG, Tuhan Maha Melihat, Tuhan Maha Mendengar….please deh. Coba renungkan sedikit, pernahkah anda merasa tidak dianggap, padahal anda ada… pernahkah anda tidak diperhitungkan padahal anda mampu…. pernahkah kehadiran anda tidak diakui…. kalau pernah dan sering, mudah-mudahan anda tersinggung, gak cuman “nerima” aja. APALAGI TUHAN…. Tapi, dibalik itu semua….(entah kenapa) saya dan mungkin sebagian besar orang Indonesia, masih rela bertegang-tegang urat, berkenceng-kenceng muka, memproduksi lebih banyak ludah agar dapat memuntahkan omelan, dan banyak lagi demi membela Indonesia, apabila coba-coba dicaci maki oleh orang lain. Sekali lagi, saya mohon maaf untuk Indonesia atas kepedulian saya yang terlalu berlebihan….. DIRGAHAYU REPUBLIKKU INDONESIA nb: maaf terlambat mengucapkan selamat untuk Indonesia.... buat ibu ini,gw udah posting lagi bu...hehehe Andai Sepertinya...
bulan bintangberi satu yang termanis untuk aku dan dia bulan bintang temani aku hingga mentari kembali walaupun tak mungkin kudapat biarkanlah itu… rasa cintaku habiskan waktu bersamamu tak perlu kau balas, tak perlu kau jawab tersipulah…tersenyumlah Lirik diatas merupakan salah satu dari banyak lirik lagu yang dibuat oleh sahabat gue. Banyak kisah yang menyertai proses terciptanya lirik tadi. Mungkin gue dan beberapa temen sadar banget, betapa dalemnya hati yang terlibat dan ikut campur. Penciptaan lirik ini, merupakan ungkapan ketulusan seorang terhadap orang lain (tentunya). Kenyataan yang terjadi, gue cukup sering terlibat dan melibatkan diri buat nemenin sahabat gue berinteraksi dengan...penerima lirik yang bahagia ini. Dan percaya sampai saat ini pun, belum sedikitpun rasa kagum gue berkurang dengan apa yang dilakuin sama sahabat gue ini…. Kalau gue pernah berada dalam keadaan yang paling tulus (menurut gue) dalam melakukan sebuah hubungan, rasanya apa yang gue lakuin belum berbanding lurus dan berbanding tulus...serius. Beliau mampu memberikan ketenangan, kesenangan, keindahan, kerelaan bahkan kepedulian yang besar yang gak pernah sedikitpun menyertakan pamrih didalamnya…God, he is perfect. Orang yang sangat sangat sangat bahagia dalam memperlakukan lawan jenis, walaupun ia sadar, ada perasaan dan kondisi yang menghambat untuk memiliki apalagi menyintai lebih jauh. Oke…oke…gue sadar beberapa orang akan punya pikiran tentang betapa bodohnya jenis manusia seperti ini di hari gini gitu loh...dan gue juga pernah berada dalam posisi yang (mungkin) kalian pikirin saat ini, ngapain juga bela-belain berkorban untuk sesuatu hal yang gak mungkin lo dapetin. Buat apa juga ngasih perhatian lebih sementara orang yang terpilih gak terlalu peduli-peduli amat, bahkan (mungkin lagi) terganggu dengan apa yang lo lakuin. Tapi, beliau tetap ikhlas ngejalanin apa yang memang pantes dilakuin orang yang berada dalam kondisi itu, yaitu kondisi dimana aliran darah berhenti mengaliri sudut-sudut jantung lo dan pada akhirnya mengurangi kemampuan otak untuk berfikir lebih jernih….tapi, bukankah itu yang dilakuin ama orang yang sedang falling...mengalami penurunan fungsi otak. Lirik dan lagu bulan bintang di atas, juga merupakan bagian terindah yang pernah diberikan sahabat gue buat wanita ini...sampai saat ini gue percaya banget akan hal itu. Intinya, begitu banyak yang sudah dilakukan sahabat gue untuk memberikan kenyataan tentang bagaimana menunjukan rasa sayang yang besar...hanya rasa sayang, tanpa sedikitpun mengharap sesuatu...(sejauh yang gue tahu). Dan, saat ini gue mengalami sebuah gejala aneh yang membuat gue gak pengen berhenti untuk sekedar berkhayal tentang seseorang…tentang khayalan buat mengisi hidup gue dengan sebuah keterikatan dengan orang itu. Awalnya gue gak pernah sedikitpun punya harapan apapun tentang orang ini….sumpah selama ini gue hanya sekedar mengagumi kebesaran Allah akan orang ini sebagai salah satu ciptaan-Nya, orang cantik dan baik...itu saja!, tapi seperti yang gua ceritain itu tadi, belakangan ini ada sebentuk visual yang akrab buat pengantar lelap gue. Beberapa menit disetiap hari gue, gue sempetin untuk sekedar maen ke sebuah situs dengan maksud mengisi slot-slot kosong dalam kepala gue, untuk diisi sama visual makhluk manis ini... ,merasakan ketakutan untuk memainkan jari pada tombol-tombol telepon genggam, untuk sekedar menulis "hai..", menjadi kecanduan gue dalam hari-hari belakangan ini. Dan, anehnya gue banyak menemukan siloka-siloka lagi (kalo sempet baca Doesn’t mean a thing,ya) yang membuat gue ketawa sendiri. Hei...welcome back guys. Siloka itu jelas banget menunjukan sesuatu yang berkaitan ama perasaan gue…kadang berbentuk verbal kadang juga visual, dan itu sangat jelas. Gue masuk dalam zona kekaguman dan perasaan suka yang besar… Gue menikmati tiap waktu dalam mengagumi dan merasakan rasa ini… wahai bulan bintang beri aku cahayamu untuk aku dan dia bulan bintang dua kasih dimalam hari andai sepertinya Sekarang, lagu ini jadi bagian hidup gue... Maaf...gue mulai mengambil apa yang sahabat gue bangun. Maaf...gue belum punya kekuatan untuk memulai Maaf...gue cuma punya nyali buat menulis Maaf...sahabat maaf Andai Sepertinya |